Sukses

Ditegur PKB, Menag Yaqut Ogah Cabut Pernyataan Jangan Pilih Pemimpin Bermulut Manis

Yaqut menilai pernyataannya tersebut disampaikan demi bangsa dan negara. Sehingga, dia kembali menegaskan tidak akan mencabut kalimat yang sudah keluar dari mulutnya meski ditegur PKB.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas enggan mencabut pernyataannya yang mengajak masyarakat untuk tan memilih pemimpin yang hanya ganteng dan bermulut manis serta menjadikan agama sebagai kepentingan politik.

Imbauan kepada publik itu dia sampaikan dalam sambutan saat menghadiri acara doa bersama Wahana Nagara Rahaja di Hotel Alila, Solo, Jawa Tengah, Jumat (29/9/2023).

Pernyataan ini pun membuat publik berspekulasi dan menduga diarahkan kepada Anies Baswedan yang merupakan bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan. Hal ini lah yang menyebabkan PKB meradang dan menegur Yaqut. Diketahui, Anies berpasangan dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, ketua umum PKB dalam pilpres 2024.

Mendapat warning dari partainya, Yaqut mengaku tidak ambil pusing. Dia menegaskan tidak akan mencabut pernyataannya itu.

"Saya sangat hormat sama beliau, tapi untuk satu hal itu, ya untuk apa mencabut omongan saya yang menyarankan kepada publik agar melihat track record calon pemimpin agar jangan hanya terpesona dengan janji-janji, dengan mulut manis, mencabut itu saya enggak mau," tegas Yaqut di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (2/10/2023).

Yaqut menilai pernyataannya tersebut disampaikan demi bangsa dan negara. Sehingga, dia kembali menegaskan tidak akan mencabut kalimat yang sudah keluar dari mulutnya.

"Publik harus memilih pemimpin dengan cara-cara yang baik, cara-cara yang rasional bukan hanya tampilan fisik. Kedua, harus dicek track record pemimpin. Ini urusan bangsa dan negara. Kalau karena itu kemudian saya didisiplinkan, ya silakan, saya tidak akan cabut itu. Ini untuk bangsa dan negara," tegas Yaqut.

Tak hanya itu, perihal pernyataan dia terkait tidak boleh memilih pemimpin yang menggunakan agama sebagai kepentingan politik, dia pun tegas melarang agama untuk berpolitik.

"Agama itu harus menjiwai setiap perilaku kehidupan kita, termasuk dalam berpolitik, tetapi jangan gunakan agama untuk berpolitik. Itu saja ya, masa begini juga kemudian ditertibkan, ya monggo, tapi saya enggak akan mencabut pernyataan saya," kata Menag Yaqut.

2 dari 2 halaman

PKB bakal Tertibkan Menag Yaqut Cholil

Diberitakan sebelumnya, DPP PKB akan mendisiplinkan Yaqut Cholil Qoumas. Rencana ini muncul setelah Yaqut dianggap mengeluarkan pernyataan yang membuat publik berspekulasi dan bingung.

"Kalau sebagai kader PKB kami tentu sudah menyiapkan langkah-langkah pendisiplinan. Dan publik tentu akan memberikan penilaian. Menurut saya itu yang lebih penting. Jangan membuat publik ini berspekulasi dan bingung," kata Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid.

Jazilul merujuk pada pernyataan Yaqut di Solo pada pekan lalu. Saat itu, Menag Yaqut mengatakan untuk hati-hati dalam memilih pemimpin. Yaqut Cholil Qoumas mencontohkan pilkada DKI 2017 dan pemilu 2014 ada calon yang menggunakan agama sebagai alat untuk meraih kekuasaan.

Menurut Jazilul penyataan Yaqut itu menggiring opini yang tidak perlu di masyarakat. Padahal, kata Jazilul, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri meminta agar tidak menggunakan politik pecah belah.

"Jangan bikin hoaks. Ini hoaks kok dari negara. Ini hoaks kok dari Menteri Agama, yang sesungguhnya bertanggung jawab terhadap kerukunan umat beragama," ucap Jazilul.

 

Video Terkini